Update

Bukan cuman soal ANGGARAN, Desa juga perlu ini biar maju

Pagerwangi muda berdaya,. Selama Indonesia merdeka, selama itu pula para generasi muda penerus bangsa berjuang untuk dapat mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan segenap tumpah darahnya. Begitulah ungkapan penuh semangat yang dimaknai secara sederhana untuk mendeskripsikan semangat Indonesia. Hampir genap 75 tahun Indonesia merdeka, berbagai halangan dan rintangan telah dilaui, mulai dari para penjajah yang menguasai tanah Nusantara, perdebatan para pendiri bangsa ini, berbagai pemberontakan, krisis ekonomi, berbagai macam bencana alam yang melanda bumi pertiwi, wabah penyakit yang menerjang, hingga kasus-kasus yang bertentangan dengan hukum melanda Negeri Indonesia secara terus menerus. Perjuangan dari generasi ke generasi wajib hukumnya bagi seluruh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia mencapai kurang lebih 230 juta penduduk dengan proyeksi pada tahun 2020 mencapai kurang lebih 270 juta pe

REST IN CHAOS "KPK"

Keranda yang tertutup kain berwarna hitam tampak terlihat di lobi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019) malam.
Keranda yang tertutup kain berwarna hitam tampak terlihat di lobi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019) malam. (KOMPAS.com/Devina Halim)



Penulis Devina Halim
|
Editor Icha Rastika

JAKARTA, KOMPAS.com - Keranda yang ditutupi kain hitam tampak di lobi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019) malam.
Bunga tabur berwarna merah dan putih terlihat di atas keranda dan sekitarnya. Bendera berwarna kuning juga terlihat di sekitar keranda, selayaknya ada orang yang meninggal.
Terlihat pula karangan bunga berwarna putih di samping keranda dengan tulisan "Rest in Chaos" dan "RIP Komisi Pemberantasan Korupsi".


Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah poster berisi ucapan duka atas "meninggal"-nya KPK juga menghiasi sekitar keranda.
Pihak yang membawa keranda dan melakukan aksi tersebut adalah Koalisi Masyarakat Sipil Kawal KPK.
Anggota Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Easter mengatakan, keranda itu sebagai simbol dukacita atas berbagai upaya pelemahan KPK melalui pemilih capim yang kontroversional dan revisi UU KPK.
"Simbolisasi yang dipilih adalah keranda, bendera kuning dan juga ucapan belasungkawa adalah karena kami memandang bahwa KPK sudah mati, ketika ada pimpinan yang bermasalah kemudian dipilih dengan suara yang juga bulat di komisi III," ujar Lalola di lokasi.
Capim yang ia maksud yakni Irjen Firli Bahuri yang juga merupakan mantan Deputi Penindakan KPK.
Sebelumnya, KPK telah mengumumkan bahwa Firli melakukan pelanggaran etik berat saat menjabat di KPK.
Hal itu diumumkan saat proses seleksi fit and proper test capim KPK di DPR. Namun, Firli dipilih DPR sebagai ketua KPK.

Lalola pun mengungkapkan bahwa aksi mereka sebagai jeritan putus asa karena negara abai dalam pemberantasan korupsi.
"Jadi memang ini bisa dilihat sebagai tangisan putus asa mungkin ya, jadi seperti sudah tidak ada lagi dukungan dari negara untuk KPK melakukan kerjanya memberantas korupsi," ucap dia.
Badan Legislatif (Baleg) DPR RI, Kamis (12/9/2019) malam menggelar rapat kerja bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Rapat tersebut merupakan pembukaan bagi DPR dan pemerintah untuk memulai pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK dan revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3).
Menteri Tjahjo dan Yasonna memastikan, pemerintah menyetujui pembahasan revisi dua undang-undang itu.
Selain itu, Komisi III DPR telah memilih lima pimpinan KPK periode 2019-2023, yaitu Irjen (Pol) Firli Bahuri sebagai Ketua KPK dan empat Wakil Ketua KPK bernama Alexander Marwata, Nawawi Pomolango, Lili Pintouli Siregar, dan Nurul Ghufron.



Sumber: ( Kompas.com )